Taman Ayun

Pura Taman Ayun, Bali, Indonesia

Pura Taman Ayun

Pura Taman Ayun

Pura Taman Ayun merupakan pura Kerajaan Mengwi yang terletak diantara Denpasar dan Tabanan. Salah satu pura yang paling indah.


Pura Taman Ayun

Pura ini terletak di Desa Mengwi. Pura ini merupakan salah satu dari pura yang terindah di Bali. Halaman pura ditata sedemikian indah dan dikelilingi kolam ikan. Dibangun tahun 1634 oleh Raja Mengwi saat itu I Gusti Agung Putu, kemudian dipugar tahun 1937. Dihiasi oleh meru yang menjulang tinggi dan megah diperuntukkan bagi leluhur kerajaan maupun bagi para dewa di Bali, Pura Taman Ayun adalah Pura lbu bagi kerajaan Mengwi. Arsitektur tradisional Bali pada pura ini sepertinya mendapatkan pengaruh budaya China karena memang dirancang oleh seorang arsitek asal negeri tirai bambu tersebut.

Kompleks Pura dibagi menjadi 4 halaman yang berbeda, yang satu lebih tinggi dari yang lainnya. Halaman Pertama disebut dengan Jaba yang bisa dicapai hanya dengan melewati jembatan kolam dan Pintu gerbang. Begitu masuk di sana ada tugu kecil untuk menjaga pintu masuk dan di sebelah kanannya terdapat bangunan luas, wantilan, dimana sering digunakan sebagai tempat sabungan ayam saat ada upacara. Di halaman ini, juga terdapat tugu air mancur yang mengarah ke 9 arah mata angin.

Berikutnya, di sebelah kanan jalan terdapat sebuah komplek pura kecil dengan nama Pura Luhuring Purnama. Areal ke tiga atau Halaman ke dua. Untuk masuk ke halaman ini, pengunjung harus melewati pintu gerbang kedua. Di sini terdapat sebuah bangunan yang dihiasi dengan relief yang menggambarkan Dewata Nawa Sanga, 9 Dewa penjaga arah mata angin. Di sebelah timur halaman ini ada satu pura kecil disebut Pura Dalem Bekak, sedangkan di pojok sebelah barat terdapat sebuah Balai Kulkul yang menjulang tinggi.

Areal ke empat atau halaman terakhir adalah yang tertinggi dan yang paling suci. Pintu yang paling tengah akan dibuka di saat ada upacara, tempat ke luar masuknya arca dan peralatan upacara lainnya. Sedangkan Gerbang yang di kiri kanannya adalah untuk keluar masuk kegiatan sehari hari di pura tersebut. Halaman ini terdapat beberapa meru menjulang tinggi dengan berbagai ukuran dan bentuk Tiga halaman dari Pura ini melambangkan tiga tingkat kosmologi dunia, dari yg paling bawah adalah dunianya manusia, ke tingkat yang lebih suci yaitu tempat bersemayamnya para dewata, serta yang terakhir melambangkan Sorga tempat beristananya Tuhan Yang Maha Esa. Seperti dikisahkan dalam cerita kuno Adhiparwa , keseluruhan kompleks pura menggambarkan Gunung Mahameru yang mengapung di tengah lautan susu.

Selain fungsinya yang sangat penting dalam hubungan antara ritus religi Agama Hindu dengan tradisi masyarakat Bali yang terkonsentrasi dalam tatanan sosial ekonomi yang dikenal dengan sebutan subak, Pura Taman Ayun juga merupakan salah satu adikarya arsitektur masa lampau yang masih tetap terpelihara dengan sangat baik sampai saat ini.

terdapat juga Museum Manusa Yadnya yang letaknya bersebelahan di luar area Taman Ayun. Di museum ini dapat menyaksikan upacara kemanusiaan, mulai dari dalam kandungan hingga kematiannya.




Galuh CelukAlas Kedaton






Tidak ada komentar:

Posting Komentar